Migrain
Pernah mengalami sakit kepala di bagian pelipis atau belakang telinga, SDC’er? Itulah yang namanya migrain atau migren. Datangnya bisa tiba-tiba, demikian pula perginya. Kadang hanya menyiksa sebentar saja, namun bisa juga sampai berjam-jam. Uniknya, penyakit ini biasanya hanya muncul di satu sisi kepala, sehingga sering juga disebut sebagai sakit kepala sebelah. Kata migrain sendiri berasal dari bahasa Yunani, ‘hemikrania’, yang berarti “separuh kepala”.
Ada dua jenis migren, yaitu migrain biasa dan migrain klasik. Pada migrain biasa, sakit terjadi secara perlahan-lahan dan mengakibatkan nyeri yang dapat berlangsung selama 2 sampai 72 jam. Sakitnya biasanya berpusat di pelipis atau di belakang telinga. Migrain klasik sendiri hampir sama dengan migren biasa, hanya seringkali didahului dengan gejala seperti “aura” (perasaan aneh), yang bisa saja berupa gangguan berbicara, atau kelemahan dan gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan ini — mata sulit melihat dengan jelas — bisa berlangsung sebentar (dalam hitungan detik), tapi bisa juga berjam-jam, hingga kemudian lenyap dengan sendirinya.
Penyebab Migrain
Karena banyak sekali penyebab migrain, maka cara paling efektif dalam menghindari migren adalah dengan mempelajari hal-hal apa saja yang bisa memicu terjadinya sakit kepala sebelah ini. Berikut beberapa di antaranya:
- Perubahan hormon estrogen - Hormon estrogen yang banyak terdapat pada wanita dapat memicu migrain. Khususnya pada saat jumlah estogen sedang tidak stabil, misalnya pada saat sebelum dan selama masa haid, selama masa kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi, atau jika sedang menjalani terapi hormon.
- Stimulasi indra tubuh - Cahaya yang terlalu terang, suara yang terlalu keras, atau bau tertentu yang sangat menyengat seperti bau parfum dan asap rokok dapat menjadi pemicu.
- Perubahan cuaca - Perubahan cuaca yang ekstrem atau tidak menentu serta perubahan tekanan udara dapat menjadi pemicu migrain.
- Jadwal tidur yang tidak biasa - Jangka waktu tidur yang terlalu sebentar atau terlalu lama bisa mengakibatkan migren. Jika Anda baru bepergian, jet lag juga bisa menjadi penyebabnya.
- Kelelahan - Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang lebih berat dari biasanya dapat memperbesar kemungkinan terkena migraine.
- Makanan dan minuman - Kandungan yang terdapat pada makanan dan minuman tertentu dapat menjadi pemicu migren. Seperti minuman beralkohol (bir, wine, dan sebagainya), minuman berkafein (kopi), coklat, keju tua, serta makanan yang banyak mengandung MSG atau pengawet.
Selain faktor pemicu di atas, tiap orang juga memiliki faktor pemicu migrain sendiri, sehingga jika Anda sering mengalaminya, sebaiknya ingat dan perhatikan baik-baik apa yang Anda lakukan sebelum nyeri kepala menyerang, termasuk makanan atau minuman yang Anda santap. Catat dan bandingkan jika terjadi hal yang sama di lain waktu, sehingga nantinya Anda bisa menyimpulkan daftar pribadi dari faktor pemicu migren Anda.
Pengobatan Migrain
1. Langkah pertama yang dapat dilakukan ketika migrain menyerang adalah berusaha untuk tetap rileks dan menenangkan pikiran Anda. Ambil es batu dan bungkus dengan kain, lalu letakkan di belakang kepala atau bagian kepala yang terasa nyut-nyutan. Lakukan juga pemijatan lembut di bagian tersebut.
2. Daun dewa (Gynura segetum)
- Cara I - Konsumsi daun dewa yang sudah dicuci bersih sebagai lalapan sebanyak 3 kali sehari, masing-masing 3 lembar.
- Cara II - Cuci bersih daun dewa secukupnya, lalu cacah dan blender bersama dengan 100 cc air matang hingga halus.
Catatan ;
Daun dewa bersifat anti racun dan pelancar peredaran darah, mencegah penggumpalan darah, serta penekan rasa sakit. Dengan menggunakan daun dewa akan membantu proses penyembuhan migrain.
No comments:
Post a Comment